Selama apa pun kamu berobat (terapi), kamu tidak akan bisa sembuh jika kamu tidak berkeinginan untuk sembuh. Semuanya kembali ke kamu, karena penyembuh utamanya adalah dirimu sendiri.
Tulisan Fae - Setiap orang pasti pernah mengalami kejadian buruk yang bahkan bisa membuat trauma dan luka di masa depan. Luka tersebut bisa mengganggu emosi dan kehidupan orang yang membuatnya cepat lelah bahkan menyerah.
Meskipun tidak semua orang merasakan hal tersebut, namun luka batin masa lalu tetap mampu membuat emosi siapa pun jadi tidak menentu pada suatu momen di masa depan.
Untuk menyembuhkan luka batin ini, biasanya orang akan berusaha keras pergi ke ahlinya untuk mendapat pertolongan. Namun ada juga yang membiarkannya begitu saja. Jangan dibiarkan, ya, jika kamu merasa ada sesuatu yang mengganggu kehidupanmu, segeralah untuk ambil tindakan.
Selain pergi ke para ahli, kita juga bisa mengatasi luka batin ini dengan cara self healing atau penyembuhan diri. Bagaimanapun, apa saja yang kita rasakan hanya kita sendiri yang mengerti dan mengatasinya. Sejatinya penyembuh dan obat yang paling manjur adalah diri sendiri.
Nah, di sini saya ingin berbagi contoh kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung upaya self healing-mu. Saya pernah melakukannya dan ini manjur! Siapa tahu ini akan cocok juga untuk kamu dan bisa lebih baik seperti saya.
Tapi, sebelum itu....
Saya ingin menyampaikan dahulu bahwa setiap kondisi orang memang berbeda-beda, jadi jangan samakan kondisi saya denganmu, ya! Kondisi saya saat itu bukanlah kondisi kritis yang sudah pasti perlu penanganan ahlinya, jadi apabila kondisimu juga belum terlalu emergency, mungkin kamu bisa mengikuti cara-cara saya.
Namun jika kondisimu sudah sangat tidak terkendali, ada baiknya kamu segera datang ke unit penanganan khusus untuk kondisimu. Kamu bisa pergi ke fasilitas kesehatan apa pun seperti puskesmas, balai kesehatan jiwa, tempat praktek psikolog, klinik, bahkan sampai ke rumah sakit juga bisa.
Tenang saja, pergi ke psikiater atau psikolog bukan berarti kamu gila, kok! Kamu bisa menyimak perihal itu di sini.
Nah, jadi apa saja, sih, kegiatan yang saya lakukan untuk mendukung upaya penyembuhan diri saya sendiri? Mungkin nggak menyembuhkan sepenuhnya, hanya saja saya merasa lebih baik dari sebelumnya setelah saya melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini.
1. Kurangi Aktivitas Social Media
Menurut saya sendiri, social media menjadi hal pertama yang harus kamu sikapi. Jika menilik dari pengalaman saya sendiri, dulu saya cenderung terlalu memperhatikan urusan orang lain dan terlalu mudah terpancing dengan apa yang orang lain publikasikan, padahal belum tentu itu buat kita.
Hal-hal yang terdapat dalam social media terkadang membuat kita triggered dan menimbulkan kecemasan berlebihan yang tidak jelas.
Terlebih apabila kita tidak sengaja ingin bersenang-senang
saling lempar komentar pada postingan orang lain tetapi kita justru mendapat
komentar yang tidak enak dibaca, tentu hal tersebut bisa sangat mengguncang
mental kita. Apalagi sekarang sudah marak sekali adanya cyber bullying.
Untuk kamu yang memiliki kondisi yang hampir sama seperti saya, yaitu mudah triggered, rentan terhadap serangan panik maupun kecemasan yang berlebihan, dan merasa media sosial menjadi salah satu penyebab relapse, sebaiknya mulai sekarang cobalah untuk mengurangi kegiatan social media-mu.
Langkah pertama yang saya ambil saat itu adalah dengan cara menghapus akun social media yang sekiranya jarang sekali digunakan atau yang sekiranya sangat mengganggu mental.
Tapi jika kamu enggak rela, kamu bisa cukup dengan uninstall satu per satu social media yang setidaknya tidak terlalu penting bagi kamu.
2. Lakukan Apapun yang Disuka (Hobi)
Di sela kesibukanmu, entah bekerja, kuliah, menyelesaikan tugas, mengejar deadline, dan lain-lain, kamu bisa menyelinginya dengan melakukan hobimu. Kesibukan tersebut bisa saja membuat otak dan tubuhmu penat, dan tentu saja bisa jadi pemicu luka batin yang tertanam dalam dirimu.
Untuk itulah, tidak ada salahnya untuk kamu melakukan kegiatan yang kamu sukai. Dengan melakukan hobi, tubuh dan pikiran bisa lebih rileks dan terhibur.
Menurut saya ini manjur sekali, karena sebagian besar orang pun memilih melakukan hobinya untuk sekedar melepas penat atau menghibur dirinya seusai disibukkan oleh kegiatan mereka.
3. Menulis Jurnal atau Diary
Cara ini mungkin cocok sekali untuk kamu yang demen menulis atau kamu yang tidak suka bercerita ke orang lain. Menulis jurnal atau diary bisa menjadi alternatif terbaik dan yang paling tepat sebagai pendukung usaha self healing.
Bahkan para ahli berpendapat bahwa menulis merupakan kegiatan suatu hobi yang sangat menyehatkan. Ilmuwan James Pennebacker telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun mengenai kegiatan menulis untuk tujuan penyembuhan, dan mendapat kesimpulan bahwa menulis termasuk metode terapi untuk menetralisir bahkan mampu menyembuhkan penyakit jiwa.
Jadi, jika kamu merasa hidup sedang tidak baik-baik saja dan rasanya berat sekali, kamu bisa mencoba untuk menulis apa saja yang terjadi, apa pun yang kamu rasakan, dan menuangkan segala emosi dalam dirimu.
4. Bermain dengan Binatang Peliharaan
Pecinta binatang mungkin akan merasakan seberapa besar manfaatnya berinteraksi dengan binatang kesukaannya. Terbukti bermain dengan binatang peliharaan memang mampu mengurangi kadar hormon stres utama pada manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh peneliti Patricia Pendry dan Jaymie L. Vandagriff. Sebenarnya tanpa
ada pembuktian studi kasus semacam itu pun kita bisa merasakannya sendiri apa
yang kita rasakan jika sedang bermain dengan binatang kesukaan atau peliharaan
kita.
Kita akan merasa lebih rileks dan nyaman, sehingga cocok sekali untuk kamu lakukan apabila sedang mengalami masa-masa sulit dan berat.
5. Jalan-Jalan ke Suatu Tempat (Me Time)
Saya pribadi suka sekali melakukan cara ini untuk self healing saya. Kalau kamu suka menghabiskan waktu sendirian, kamu bisa melakukan ini secara sendirian saja atau me time. Ada masanya kita memang perlu sekali untuk mengadakan me time di mana hanya ada diri kita sendiri dalam menghabiskan beberapa waktu.
Bisa dengan merenungi, menghibur diri, atau menenangkan diri sendiri. Terkadang kita perlu terlepas dari orang-orang sekitar yang biasanya ikut andil dalam penyebab rasa lelah kita, makanya cobalah untuk me time.
Selain itu, dengan jalan-jalan, otak dan pikiran kamu terpaksa harus menjelajah dari satu titik ke titik lain. Kamu akan dihadapkan pada beberapa situasi di jalanan yang bisa membuat pikiranmu teralihkan dari overthinking atau luka batin yang sedang melanda jiwamu.
Mungkin juga situasi-situasi tersebut membuat kamu tersadar bahwa kamu tidak sendirian, bahwa bukan hanya kamu saja yang sedang mengalami kesulitan, bahkan ada suatu pandangan yang bisa menampar kamu untuk bisa lebih menikmati dan mensyukuri hidup kamu saat ini.
Ini works sekali, sih, untuk saya, karena bisa saja kita merasa overthinking atau penat yang sejatinya kita hanya jenuh saja, atau memang perlu untuk kita beranjak sejenak dari lingkungan yang membuat kita lelah secara fisik maupun mental.
6. Bercerita dengan Orang yang Paling Dipercaya
Orang yang sudah memiliki trauma yang berhubungan dengan sosial alias berkaitan dengan sesama manusia, tentu rasanya berat sekali untuk berbagi cerita dengan orang lain sekalipun itu orang dekat.
Terlebih pemahaman orang-orang terhadap kesehatan mental memang masih minim sekali. Hal tersebut menjadikan orang-orang seperti saya yang rentan dengan mental disorder takut untuk bercerita dengan orang lain.
Namun tentu saja ada beberapa orang, barang satu sekalipun yang bisa kamu percayai. Kamu bisa mengandalkannya sebagai tempat curahan hati kamu. Karena dengan bercerita, setidaknya apa yang sedang kamu alami bisa lebih ringan untuk kamu hadapi.
Berbagi cerita bisa membuat kamu sedikit rileks sehingga mampu meluruskan sesuatu yang sedang menimpamu dan mengatasi situasi yang memicu luka batin tersebut.
7. Melakukan Metode Penyembuhan Diri yang Tepat
Kegiatan-kegiatan yang sudah saya sebutkan sebelumnya bisa menjadi pendukung upaya penyembuhan dirimu, dalam artian memang bukanlah jalan untuk bisa membuatmu sembuh total.
Setidaknya dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, kamu bisa terlatih untuk lebih mengendalikan emosi dalam dirimu akibat trauma masa lalu.
Jika kamu sudah bisa mengelola emosi dan tingkat stresmu, kamu bisa melakukan metode-metode khusus yang bisa kamu terapkan sendiri untuk self healing.
Tanpa metode-metode ini, luka batin masih akan terus ada dalam dirimu, sebab yang kamu lakukan hanyalah menetralisir kondisi dan meminimalisir emosi serta tingkat stresmu saja.
Maka dari itu, kamu harus mengimbanginya dengan melakukan metode seperti :
- Berdamai dengan diri sendiri
- Menempatkan masa lalu di tempat yang semestinya
- Memahami diri sendiri lebih dalam dengan cara self talk
- Selalu berpikir dengan kesadaran penuh
- Melatih pernapasan (meditasi)
- Berdamai dengan keadaan
- Menjadikan kelemahan sebagai kekuatan
- Melatih diri untuk selalu berpikir positif
Sejatinya masih ada beberapa cara lagi yang bisa membantu kamu dalam usaha penyembuhan diri, tapi saya hanya memberikan garis besarnya saja yang sekiranya manjur untuk dilakukan.
Seperti yang sudah saya sampaikan, kamu boleh meminta bantuan ke yang lebih ahlinya kalau kamu sudah merasa sangat berat, terganggu, dan kamu sudah tidak mampu.
Tidak hanya kamu yang mengalami hal serupa, dan yang pasti, setiap luka pasti bisa disembuhkan. Terapis saya pernah bilang, “Selama apa pun kamu berobat (terapi), kamu tidak akan bisa sembuh jika kamu tidak berkeinginan untuk sembuh. Semuanya kembali ke kamu, karena penyembuh utamanya adalah dirimu sendiri.”










1 Komentar
cek
BalasHapus